TIMES MEDAN, WONOSOBO – Berawal dari hobi dan keterampilannya di bidang desain grafis serta kegemarannya dalam dunia usaha kreatif, Muhammad Nawawi (28) asal Kabupaten Wonosbo, Jawa Tengah sukses menjalankan bisnis UMKM yang bergerak di bidang pembuatan kaos dan trofi.

Dengan kreativitas dan ketekunan, usahanya yang dimulai dari nol kini berkembang pesat, bahkan mampu menghasilkan omzet hingga ratusan juta rupiah setiap bulan.

Kesuksesan Nawawi bukanlah sesuatu yang datang secara instan. Ia memulai usahanya pada 2015 dengan modal terbatas dan hanya menggunakan satu mesin sablon manual. Saat itu, ia hanya menerima pesanan dalam jumlah kecil dari komunitas dan teman-temannya di sekitar Wonosobo.

Namun, seiring meningkatnya permintaan dan kepercayaannya dalam berbisnis, ia mulai menambah kapasitas produksinya dengan membeli peralatan yang lebih modern serta merekrut beberapa karyawan untuk membantunya.

Variasi Produk Jawara trofi, Menyediakan Berbagai Kebutuhan Sesuai Permintaan Pelanggan. (FOTO. Nawawi for TIMES Indonesia)

Bahkan kini, Nawawi sudah bisa memiliki brand sendiri yang diberi nama Grace Apparel dan Jawara Trophy.

“Awalnya saya hanya mengerjakan pesanan dari teman-teman dekat, tapi lama-kelamaan semakin banyak yang merekomendasikan produk saya. Dari situ, saya melihat peluang untuk mengembangkan usaha ini lebih serius,” tuturnya.

Dua Bisnis dalam Satu Usaha

Salah satu keunikan bisnis Nawawi adalah keberhasilannya dalam menggabungkan dua bidang usaha yang sebenarnya berbeda, yaitu pembuatan kaos dan trofi.

Menurutnya, ide ini muncul setelah pelanggan yang memesan trofi juga merupakan anggota komunitas yang membutuhkan jersey sepak bola.

“Banyak pelanggan yang pesan trofi, juga merupakan anggota komunitas sepak bola. Dari situ, saya berpikir kenapa tidak sekalian saja mengembangkan usaha pembuatan kaos saja,” jelasnya.

Kini, bisnis yang dikelolanya telah memiliki pelanggan dari berbagai kalangan, mulai dari komunitas, sekolah, perusahaan, hingga instansi pemerintah yang rutin memesan trofi ataupun kaos untuk berbagai keperluan, seperti acara lomba, seminar, dan perayaan tertentu.

Strategi Pemasaran Digital yang Efektif

Kesuksesan ayah satu anak ini tidak lepas dari kemampuannya dalam memanfaatkan teknologi digital. Ia aktif memasarkan produknya melalui media sosial seperti Instagram, Shopee, dan TikTok.

Selain itu, ia juga merekrut reseller dari berbagai daerah yang semakin memperluas pasarnya.

Beberapa Karyawan Sedang Menyelesaikan Proses Pembuatan Jersey di Grace Apparel. (FOTO. Dok Grace Apparel)

“Saya menyadari bahwa pemasaran digital itu sangat penting. Setelah mulai aktif di media sosial dan menjual banyak platform, pesanan saya meningkat drastis,” ujarnya.

Selain itu, Nawawi juga bekerja sama dengan beberapa event organizer, sekolah, dan instansi pemerintah untuk mendapatkan proyek dalam jumlah besar.

Dengan strategi ini, ia tidak hanya mendapatkan pelanggan tetap tetapi juga memperluas jangkauan pasarnya ke berbagai daerah.

Tantangan dalam Usaha

Meski telah mencapai kesuksesan, perjalanan bisnis Nawawi tidak selalu mulus.

Salah satu tantangan terbesar yang pernah ia hadapi adalah saat pandemi melanda pada tahun 2020. Permintaan kaos dan trofi menurun drastis karena banyak acara yang dibatalkan atau ditunda.

“Pandemi adalah masa yang sulit bagi kami. Jarang sekali ada pesanan masuk selama beberapa bulan pertama. Saya gak nyerah, saya cari cara lain seperti menjual masker kain dan souvenir custom agar bisnis tetap berjalan,” katanya.

Harapan dan Rencana ke Depan

Saat ini, Nawawi telah memiliki beberapa karyawan yang membantunya dalam proses produksi. Ke depan, ia berencana untuk menambah mesin produksi agar bisa melayani pesanan dalam jumlah lebih besar serta membuka cabang di beberapa kota lain.

“Saya ingin bisnis ini berkembang lebih besar lagi. Selain itu, saya juga ingin bisa membantu lebih banyak orang dengan membuka lapangan pekerjaan baru,” pungkasnya.

Dengan semangat pantang menyerah dan kreativitas yang terus dikembangkan, Nawawi membuktikan bahwa UMKM memiliki potensi besar untuk sukses.

Pria asli Kabupaten Wonosbo ini berharap kisah perjalanannya dapat menginspirasi anak muda lain untuk berani memulai usaha sendiri dan tidak takut menghadapi tantangan dunia bisnis. (*)