TIMES MEDAN, JAKARTA – Kanguru pohon Wondiwoi, spesies satwa asal Papua sempat dikira punah. Namun beberapa waktu lalu kembali tampak di hutan pedalaman Papua.
Dilansir dari CBA, kanguru pohon wondiwoi berhasil diabadikan dalam foto saat berada di pegunungan Papua.
Penemuan ini menjadi harapan baru, bahwa kanguru langka itu ternyata belum punah. Peneliti terus melakukan riset lebih lanjut untuk mengetahui jumlah hewan menggemaskan ini di alam liar, sekaligus bagaimana selama lebih dari 90 tahun mereka menghilang.
Hewan langka ini dulu dinyatakan punah karena tak pernah terlihat sejak tahun 1928. Selama lebih dari 90 tahun, rupanya satwa endemik Papua kanguru pohon kembali muncul.
Kanguru pohon wondiwoi bernama latin Dondrolagus mayri. Adalah jenis kanguru yang tinggal di pohon dengan habitat asli pulau New Guneia tepatnnya di semenanjung Wondiwio, Provinsi Papua.
Catatan ilmiah menuliskan spesies ini ditemukan oleh Ernst Mayr, tahun 1928. Mayr membawa specimen kanguru pohon jantan ke museum sejarah alam di London.
Sayangnyam setelah itu tak pernah lagi tampak spesies ini. Para peneliti bersama tim ekspedisi terus berusaha menemukan kanguru pohon selama bertahun-tahun, namun hasilnya nihil. Hingga kanguru pohon wondiwoi dinyatakan punah.
Juli 2018 kembali dilakukan ekspedisi yang dipimpin seorang botanis asal Inggris Michael Smith. Ia bersama tim ekspedisi kembali ke pegunungan Wondiwoi di Papua. Mereka kelokasi yang jarang disentuh manusia. Pada ekspedisi itu, tim menemukan bukti bahwa kanguru pohon masih ada.
National Geopraphic melaporkan, satwa menggemaskan ini dideteksi di ketinggian di atas 1.500-1.700 meter. Tim melihat jejak khas yang terdapat di batang pohon, yang menjadi bukti aktivitas merambat kanguru pohon.
Hingga pencarian mereka membuahkan hasil, sekelompok kaguru pohon berhasil difoto. Para ahli seperti Mark Eldridge dari Australian Museum dan Roger Martin dari James Cook University ikut dilibatkan dalam proses verifikasi identitas gambar tersebut, melihat kesesuaian warna bulu, pola, kecerahan, serta ciri khas dari specimen awal tahun 1928.
Penemuan ini terkonfirmasi bahwa spesies yang dianggap punah ternyata masih ada. Mereka bertahan dalam populasi kecil dan tersembunyi di habitat yang sempit.
Melansir Cool Green Science, kanguru wondiwoi masuk dalam genus Dendrolagus, yaitu kelompok marsupial yang secara ekologi menempati habitat pohon daripada tanah. Meraka pindah dari satu pohon ke pohon lainnya untuk bertahan hidup.
Spesies–spesies tree kangaroo ini memiliki adaptasi khusus seperti cakar kuat untuk merambat dan organ tubuh yang mendukung mobilitas vertikal.
Ciri fisik kanguru pohon yang utama adalah tubuhnya yang beradaptasi untuk hidup di pohon, seperti anggota tubuh yang lebih pendek dan kuat dengan cakar melengkung untuk memanjat, serta ekor panjang untuk keseimbangan. Secara umum, mereka memiliki bulu pendek berwarna cokelat atau hitam, bagian bawah berwarna lebih terang, dan perut berwarna pucat.
Seperti kanguru lainnya, kanguru pohon juga memiliki katung. Kantung pada bagian depan tubuhnya yang hanya dimiliki oleh betina. Kantung ini berfungsi sebagai tempat anak kanguru tumbuh dan berkembang biak.
Meski kembali ditemukan, namun kanguru wondiwoi dinyatakan sebagai satwa dalam kondisi yang sangat kritis menuju kepunahan.
Ancaman kepunahan kanguru pohon wondiwoi ini di antaranya hilangnya habitat, fragmentasi habitat, perburuan lokal, serta kurangnya data ilmiah dan penelitian. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Dikira Punah, Ternyata Kangguru Pohon Wondiwoi Ditemukan Lagi
Pewarta | : Dhina Chahyanti |
Editor | : Dhina Chahyanti |