TIMES MEDAN, JAKARTA – Perundingan untuk mengakhiri perang Gaza tengah berlangsung di Mesir, dengan keterlibatan penasihat utama Presiden AS Donald Trump, Steve Witkoff, serta menantu Trump, Jared Kushner. Kehadiran mereka menandai fokus pada isu-isu tersulit dalam mengakhiri konflik dua tahun di Gaza.
Hamas menyatakan sedang mencari jaminan tegas dari AS dan mediator internasional bahwa Israel tidak akan melanjutkan operasi militernya setelah kelompok militan tersebut membebaskan semua sandera yang tersisa.
Semua pihak optimistis tercapainya kesepakatan, namun beberapa poin penting, termasuk pelucutan senjata Hamas, penarikan pasukan Israel, dan pembentukan badan internasional untuk mengelola Gaza belum disepakati.
Perdana Menteri dan diplomat tinggi Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, serta penasihat utama PM Israel, Ron Dermer, turut hadir dalam negosiasi di Sharm el-Sheikh. Perwakilan kelompok militan lain seperti Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP) dan Jihad Islam Palestina juga dijadwalkan hadir.
Dalam perundingan pendahuluan, mediator dari Qatar, Mesir, dan AS membahas pertukaran daftar tahanan antara Hamas dan Israel. Rencana gencatan senjata mencakup pembebasan 48 sandera, penarikan pasukan Israel, penempatan pasukan keamanan internasional, dan pengawasan wilayah oleh Trump dan mantan PM Inggris Tony Blair.
Presiden Mesir Abdel-Fattah el-Sissi menilai negosiasi sejauh ini “sangat menggembirakan.” Kantor PM Israel menyebut Israel “optimis namun berhati-hati,” sementara pejabat senior Hamas menekankan peran Qatar, Turki, dan Mesir sebagai dorongan positif untuk mempersempit ruang gerak Netanyahu dalam menghalangi perundingan.
Perundingan ini diharapkan menjadi langkah penting untuk mengakhiri perang yang telah menewaskan ribuan warga dan menimbulkan krisis kemanusiaan di Gaza. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Utusan Trump dan Netanyahu Ikut Negosiasi Perdamaian Gaza di Mesir
Pewarta | : Rochmat Shobirin |
Editor | : Imadudin Muhammad |