https://medan.times.co.id/
Berita

Inilah Lima Keutamaan Hari Jumat Menurut Imam Al-Ghazali

Jumat, 10 Januari 2025 - 11:15
Inilah Lima Keutamaan Hari Jumat Menurut Imam Al-Ghazali Masjid Yavuz Sultan Selim di Istanbul Turki tak pernah sepi dari jemaah. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

TIMES MEDAN, JAKARTA – Hari Jumat dikenal sebagai hari istimewa dalam Islam, disebut sebagai sayidul ayyam atau pemimpin hari-hari lainnya.

Posisi mulia hari ini tidak hanya dilihat dari aspek ibadah, tetapi juga dimensi sosial yang mempererat ukhuwah Islamiyah melalui pelaksanaan shalat Jumat berjamaah.

Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya' Ulumiddin menggambarkan berbagai keutamaan hari ini, termasuk menjadikannya momentum penting bagi umat Muslim untuk meningkatkan spiritualitas dan ketakwaan.

1. Hari yang Paling Mulia

Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa hari Jumat adalah hari yang dipilih Allah sebagai hari paling agung. Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِنَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ سَيِّدُ الْأَيَّامِ وَأَعْظَمُهَا عِنْدَ اللَّهِ، وَهُوَ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ يَوْمِ الْأَضْحَى وَيَوْمِ الْفِطْرِ

"Hari Jumat adalah pemimpin hari-hari dan yang paling agung di sisi Allah. Ia bahkan lebih agung di sisi Allah dibandingkan hari Idul Adha dan Idul Fitri." (Ihya' Ulumiddin, Juz 1, Halaman 189)

Hadis ini menunjukkan betapa hari Jumat memiliki keutamaan yang melebihi hari-hari besar lainnya dalam Islam.

2. Waktu Mustajab untuk Berdoa

Hari Jumat juga dikenal sebagai waktu mustajab untuk berdoa. Dalam Ihya' Ulumiddin disebutkan:

إِنَّ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ سَاعَةً لَا يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي يَسْأَلُ اللَّهَ شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ

"Sesungguhnya pada hari Jumat terdapat satu waktu yang tidaklah seorang hamba Muslim mendapati waktu tersebut dalam keadaan berdiri shalat, lalu dia memohon sesuatu kepada Allah, kecuali Allah akan memberikannya." (Ihya' Ulumiddin, Juz 1, Halaman 192)

Keistimewaan ini menjadi pengingat bagi umat Muslim untuk memperbanyak doa dan munajat kepada Allah SWT pada hari Jumat.

3. Pahala Khusus untuk Amalan Hari Jumat

Imam Al-Ghazali menekankan pentingnya melakukan amalan-amalan khusus pada hari Jumat, seperti mandi sunnah, mengenakan pakaian terbaik, dan memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad.

مَنْ غَسَّلَ وَاغْتَسَلَ، وَبَكَّرَ وَابْتَكَرَ، وَمَشَى وَلَمْ يَرْكَبْ، وَدَنَا مِنَ الْإِمَامِ فَاسْتَمَعَ وَلَمْ يَلْغُ، كَانَ لَهُ بِكُلِّ خَطْوَةٍ عَمَلُ سَنَةٍ، أَجْرُ صِيَامِهَا وَقِيَامِهَا

"Barang siapa yang mandi, kemudian memandikan (anggota tubuhnya dengan sempurna), datang lebih awal ke masjid, berjalan kaki dan tidak berkendara, mendekat kepada imam, mendengar khotbah, dan tidak melakukan hal sia-sia, maka baginya setiap langkah mendapat pahala seperti puasa dan shalat malam selama setahun." (Ihya' Ulumiddin, Juz 1, Halaman 194)

Amalan ini tidak hanya memperbesar pahala, tetapi juga menanamkan disiplin dan kesadaran dalam beribadah.

4. Hari Penciptaan Adam dan Kiamat

Menurut Imam Al-Ghazali, hari Jumat memiliki makna historis dan eskatologis, karena pada hari inilah Nabi Adam diciptakan, dimasukkan ke surga, dan dikeluarkan darinya. Hari Jumat juga akan menjadi hari terjadinya kiamat.

خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ فِيهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ، فِيهِ خُلِقَ آدَمُ، وَفِيهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ، وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا، وَلَا تَقُومُ السَّاعَةُ إِلَّا فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ

"Hari terbaik di mana matahari terbit adalah hari Jumat. Pada hari itu Adam diciptakan, dimasukkan ke surga, dikeluarkan darinya, dan hari Kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari Jumat."
(Ihya' Ulumiddin, Juz 1, Halaman 191)

Peringatan ini mengingatkan umat Muslim untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan akhirat.

5. Pentingnya Membaca Surat Al-Kahfi

Salah satu amalan utama yang dianjurkan pada hari Jumat adalah membaca surat Al-Kahfi.

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ، أَضَاءَ لَهُ النُّورُ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ

"Barang siapa membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat, maka akan dipancarkan cahaya baginya antara dua Jumat." (Ihya' Ulumiddin, Juz 1, Halaman 193)

Membaca surat Al-Kahfi memberikan ketenangan dan menjadi pelindung dari fitnah Dajjal.


Hari Jumat bukan hanya hari biasa dalam Islam, tetapi sebuah momen untuk meningkatkan ibadah, memperkuat hubungan dengan Allah SWT, dan memperbaiki kualitas kehidupan spiritual. Sebagaimana diulas oleh Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya' Ulumiddin, keutamaan hari ini mencakup aspek ibadah, sosial, dan eskatologis.

Dengan memanfaatkan hari Jumat untuk beribadah lebih optimal, umat Muslim dapat meneguhkan iman, memperkuat ukhuwah, dan meraih keberkahan dunia serta akhirat. Mari kita jadikan hari Jumat sebagai wujud nyata dari keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. (*) 

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Medan just now

Welcome to TIMES Medan

TIMES Medan is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.