TIMES MEDAN, JAKARTA – Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa (EASA) mengeluarkan peringatan kepada maskapai penerbangan non-Eropa agar menghindari penerbangan di wilayah udara bagian barat Rusia. Langkah ini diambil karena adanya risiko tinggi pesawat sipil tertembak oleh sistem pertahanan udara yang aktif di kawasan tersebut.
EASA merujuk pada insiden yang melibatkan pesawat Azerbaijan Airlines bulan lalu di Kazakhstan. Pesawat tersebut mengalami kecelakaan setelah sistem pertahanan udara Rusia menembak jatuh sebuah drone Ukraina, yang secara tidak langsung memicu tragedi ini. Insiden tersebut menewaskan setidaknya 38 orang.
“Konflik berkepanjangan akibat invasi Rusia ke Ukraina menciptakan risiko besar bagi penerbangan sipil, terutama terkait kemungkinan kurangnya koordinasi antara pihak sipil dan militer, serta potensi salah identifikasi target,” demikian pernyataan resmi dari EASA pada Kamis (9/1/2024) seperti dikutip dari VOA INDONESIA.
EASA juga merekomendasikan maskapai non-Uni Eropa untuk menghindari wilayah udara Federasi Rusia di sebelah barat garis bujur 60° Timur, tanpa memandang ketinggian atau jalur penerbangan. Peringatan ini tidak berlaku untuk maskapai Uni Eropa, karena mereka telah dilarang melintasi wilayah udara Rusia sejak blok tersebut menjatuhkan sanksi terhadap sektor penerbangan Rusia terkait konflik Ukraina.
Tragedi yang melibatkan pesawat Azerbaijan Airlines itu terekam dalam sebuah video yang dirilis pemerintah Kazakhstan. Video tersebut memperlihatkan puing-puing pesawat di dekat bandara Aktau pada 25 Desember 2024.
Menurut empat sumber yang dekat dengan investigasi awal Azerbaijan, pertahanan udara Rusia diduga telah keliru menembak pesawat penumpang tersebut. Penumpang yang selamat dari insiden itu bahkan mengaku mendengar suara ledakan keras sebelum pesawat jatuh.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan permintaan maaf kepada Presiden Azerbaijan atas insiden ini, yang disebut Kremlin sebagai “tragedi besar.” Namun, Kremlin tidak secara eksplisit mengakui bahwa pesawat itu ditembak jatuh oleh Rusia, meskipun mereka telah membuka penyelidikan pidana terkait insiden tersebut. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Risiko Tertembak Rudal, EASA Imbau Maskapai Tak Lintasi Wilayah Udara Rusia
Pewarta | : VOA Indonesia |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |