TIMES MEDAN, JAKARTA – Kebakaran di California, Amerika Serikat, seementara ini ditaksir mengakibatkan kerugian ekonominya antara $135-150 miliar atau setara Rp 2.447,6 triliun.
Sementara itu, pejabat Los Angeles mengatakan jumlah korban tewas akibat kebakaran hutan kini mencapai 16 orang saat petugas pemadam kebakaran berlomba untuk mengendalikan kobaran api.
"Lima kematian disebabkan oleh kebakaran Palisades dan 11 orang disebabkan oleh kebakaran Eaton," kata kantor koroner dalam sebuah pernyataan.
Angin kencang sebagian besar dituding sebagai biang keladinya yang mengubah kebakaran hutan menjadi kobaran api yang menghancurkan seluruh lingkungan di sekitar kota yang tidak mengalami curah hujan signifikan selama lebih dari delapan bulan.
Jumlah korban tewas yang terkonfirmasi sebelumnya adalah 11, tetapi para pejabat mengatakan mereka memperkirakan angka itu akan meningkat saat anjing pelacak melakukan pencarian mayat di lingkungan yang rata dengan tanah sekitarnya.
Hingga saat ini petugas pemadam kebakaran berlomba-lomba untuk menghentikan penyebaran api sebelum angin kencang yang diperkirakan terjadi minggu depan kembali terjadi dan mendorong api ke arah Museum J. Paul Getty dan Universitas California.
Pertempuran sengit melawan api sedang berlangsung di Mandeville Canyon, rumah bagi Arnold Schwarzenegger dan selebriti lainnya tidak jauh dari pantai Pasifik, tempat helikopter menukik menyebar air saat api menjalar menuruni bukit.
Petugas pemadam kebakaran di darat menggunakan selang dalam upaya untuk menghalau kobaran api saat asap tebal menyelimuti lereng bukit yang ditutupi semak belukar.
Dalam sebuah pengarahan, Kepala Operasi CalFire, Christian Litz mengatakan, fokus utamanya adalah Kebakaran Palisades yang terjadi di area ngarai, tidak jauh dari kampus UCLA. "Kita harus bersikap agresif di luar sana," kata Litz.
Kepala Pengawas Daerah, Lindsey Horvath mengatakan, di wilayah LA terjadi lagi malam penuh teror dan kesedihan yang tak terbayangkan dan semakin banyak warga Los Angeles yang dievakuasi akibat meluasnya Kebakaran Palisades di wilayah timur laut.
Angin sepoi-sepoi mengipasi api tetapi Dinas Cuaca Nasional memperingatkan bahwa angin kencang Santa Ana akan segera kembali.
Angin tersebut sebagian besar disalahkan karena mengubah kebakaran hutan menjadi kobaran api yang menghancurkan seluruh lingkungan di sekitar kota yang tidak mengalami curah hujan signifikan selama lebih dari delapan bulan.
Kebakaran juga mengancam akan melintasi Interstate 405 dan masuk ke daerah padat penduduk di Hollywood Hills dan San Fernando Valley.
"Pekerjaan berat untuk menyaring kehancuran terus berlanjut pada hari Sabtu, dengan tim melakukan pencarian sistematis dengan anjing pelacak mayat," kata Sheriff Daerah Los Angeles, Robert Luna.
Ia mengatakan, sebuah pusat bantuan keluarga sedang didirikan di Pasadena dan ia mendesak penduduk untuk mematuhi jam malam. "Ada orang-orang yang berkendara dan berkeliling mencoba masuk hanya untuk melihat-lihat. Mereka itu harus menjauh," katanya.
Kebakaran tersebut telah menghabiskan sekitar 145 kilometer persegi, wilayah yang lebih luas dari San Francisco. Puluhan ribu orang masih berada di bawah perintah evakuasi dan evakuasi baru diperintahkan pada Jumat malam setelah kobaran api berkobar di sisi timur Kebakaran Palisades.
Sejak kebakaran pertama kali dimulai hari Selasa di sebelah utara pusat kota LA, kebakaran telah membakar lebih dari 12.000 bangunan, istilah yang mencakup rumah, gedung apartemen, bisnis, bangunan tambahan, dan kendaraan.
Belum diketahui penyebab kebakaran terbesar ini dan perkiraan awal menunjukkan kebakaran hutan ini bisa jadi merupakan kebakaran paling merugikan di Amerika Serikat. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Kerugian Ekonomi Akibat Kebakaran di California Ditaksir Setara Rp2.447,6 Triliun
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Ronny Wicaksono |