TIMES MEDAN, TAPANULI TENGAH – Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Sumatera Utara mencatat sebanyak 1.902 kepala keluarga (KK) menjadi korban banjir yang melanda Kabupaten Tapanuli Tengah. Bencana ini dipicu hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung sejak 17 hingga 22 November 2025.

Data sementara yang diterima Pusdalops PB Sumut di Medan pada Senin menunjukkan sebaran wilayah terdampak meliputi tujuh kecamatan. "Akibat kejadian tersebut, sedikitnya delapan kelurahan dan lima desa di wilayah itu terdampak banjir," jelas laporan resmi Pusdalops, Senin (24/11/2025).

Distribusi Korban per Kecamatan

Berikut rincian keluarga terdampak berdasarkan kecamatan:

• Kecamatan Kolang: 1.261 KK (2 desa)

• Kecamatan Sarudik: 338 KK (2 kelurahan)

• Kecamatan Pandan: 150 KK

• Kecamatan Lumut: 78 KK

• Kecamatan Barus: 65 KK

• Kecamatan Tukka: 10 KK

Status Pengungsi dan Penanganan Darurat

Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati, mengonfirmasi bahwa meski tidak ada korban jiwa, sebanyak 45 jiwa dari 10 KK terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

"Pemerintah setempat telah melakukan koordinasi dan asesmen ke lokasi terdampak, serta melakukan evakuasi warga ke tempat yang lebih aman," ujar Sri Wahyuni. Ia menegaskan bahwa data yang ada masih bersifat sementara dan berbagai upaya penanganan darurat terus dilakukan oleh pemangku kebijakan terkait.

Dengan terkonsentrasinya korban di Kecamatan Kolang yang mencapai 66% dari total KK terdampak, fokus penanganan saat ini diarahkan pada wilayah tersebut sembari terus memantau perkembangan kondisi di kecamatan lainnya.