TIMES MEDAN, MEDAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyatakan akses transportasi penghubung Kabupaten Mandailing Natal dan Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara tidak dapat dilalui dikarenakan jalan terputus.
"Jalan yang putus itu terjadi di Kelurahan Rianiate, Kecamatan Angkola Sangkunur, atau tidak jauh dari kawasan wisata Danau Siais," ujar Kepala BPBD Tapanuli Selatan Julkarnaen Siregar di Sipirok, Selasa.
Julkarnaen mengatakan, jalan nasional yang terputus itu terjadi amblas disebabkan hujan deras mengguyur wilayah itu secara terus menerus.
Menurut dia, BPBD Tapanuli Selatan telah melaporkan kejadian itu kepada Bupati Tapanuli Selatan, Dinas PUPR, serta berkoordinasi dengan Balai Perbaikan Jalan Nasional.
“Dari Balai Jalan Nasional juga sudah turun ke lokasi bersama personel BPBD untuk melakukan asesmen awal,” ujarnya.
Ia menambahkan, langkah penanganan darurat tersebut sedang disiapkan sembari menunggu keputusan teknis dari pihak balai terkait rencana perbaikan jalur tersebut.
BPBD mengimbau masyarakat yang biasanya melintasi rute Batangtoru – Natal agar mencari jalur alternatif karena akses belum dapat dilalui.
"Hingga kini belum ada laporan korban jiwa, sementara estimasi kerusakan dan lama waktu perbaikan masih menunggu hasil pemeriksaan tim teknis di lapangan," tutur dia.
Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I sebelumnya menyatakan hujan dengan intensitas sedang berpotensi terjadi di Langkat, Padanglawas, Samosir, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Sibolga, Dairi, Pakpak Bharat, Karo, dan wilayah sekitarnya.
BMKG juga melaporkan suhu udara di Sumut berkisar 15–29 derajat Celcius, kelembapan udara 86–100 persen, dan angin bertiup dari selatan hingga barat daya dengan kecepatan 4–21 km/jam.
Pihaknya mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang, terutama di wilayah Pantai Timur, Lereng Timur, Pegunungan, Lereng Barat, dan Pantai Barat Sumatera Utara. (*)
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Hendarmono Al Sidarto |